Pertanyaan apakah ngekos dengan bayi aman, jawabannya belum pasti. Pasalnya, jika berbicara tentang aman atau tidaknya, ada banyak sekali faktor yang berpengaruh. Kamu wajib menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini kemudian menentukan kesimpulan berdasarkan keadaan kamu dan si kecil.
Namun sebelum itu, tentu setiap orang orang memutuskan ngekos dengan si kecil mempunyai alasannya sendiri. Mungkin suami mendapat pekerjaan di luar kota, dan kamu sebagai istri tidak mau ditinggal sendirian. Atau ada alasan yang berkaitan dengan tempat tinggal setelah menikah dan pada akhirnya memutuskan untuk ngekos atau ngontrak rumah.
Dengan kata lain, jangka waktu ngekos kamu dengan si kecil tentunya tidak selamanya. Kalau masa kerja suami sudah habis, atau sudah memutuskan mencicil rumah sendiri, maka kamu akan keluar dari kosan. Sebelum menuju ke kesimpulan, sebaiknya kamu menjawab pertanyaan berikut ini.
1. Seperti Apa Kondisi Lingkungan Kos?
Apakah kamu memahami bagaimana kondisi di lingkungan kos? Apakah kos ramah anak dan tidak ada kegaduhan di sana? Atau malah itu merupakan lingkungan kost bebas di mana kondisinya sangat ramai bahkan tengah malam?
Jika kondisi lingkungan kos kurang mendukung, tampaknya tidak cocok jika ngekos bersama si kecil di tempat tersebut. Alternatifnya, kamu bisa memilih kost eksklusif dari Dzawani yang menjamin kenyamanan dan keamanan dengan si kecil.
2. Ngekos dengan Bayi, Bagaimana Kesehatan Si Kecil?
Selain dari faktor lingkungan di luar, kamu wajib memahami bagaimana keadaan kesehatan bayi. Berdasarkan beberapa pengalaman ibu muda di The Asian Parent Community, mayoritas mengatakan ngekos bersama bayi lancar-lancar saja asalkan si kecil dalam keadaan sehat.
Namun kalau si kecil membutuhkan perawatan kesehatan khusus, di mana tempat kos tidak menyediakan perawatan tersebut, ngekos bersama si kecil merupakan pilihan buruk. Kamu bisa pulang ke rumah orang tua/mertua pada akhir pekan jika memutuskan ngekos.
Kalau melihat keadaan keluarga atau pasangan suami istri baru yang belum punya rumah, mereka mungkin berpikiran untuk ngekos, ngontrak, atau mencicil rumah. Tetapi kalau sudah punya bayi, percaya diri saja tinggal di rumah mertua/orang tua.
Pada intinya, walaupun jauh dari kakek dan neneknya, si kecil sebaiknya terus bertemu dengan mereka secara rutin. Umumnya, bayi yang sudah berumur setidaknya 3 bulan sudah aman untuk ngekos. Sebab kebutuhannya tidak sebanyak di usia awal-awal, dan kamu pastinya telah memahami serta terbiasa mengurusnya.
3. Bagaimana Keadaan Finansial untuk Memenuhi Kebutuhan Bayi?

Pertanyaan berikutnya tentang ngekos dengan anak adalah bagaimana keadaan finansial (keuangan) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Jika masalah ini sudah tuntas, terlebih kamu dapat menyisihkan beberapa uang untuk tabungan, maka tidak masalah ngekos bersama dedek bayi.
Lain halnya kalau ternyata biaya sewa kamar kos dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari kurang. Hal ini bisa menjadi pemicu masalah yang jauh lebih besar nantinya. Sebagai tambahan referensi, sebenarnya kamu bisa membaca cerita ngekos sama bayi di internet.
Namun kembali lagi, setiap keluarga punya keadaan yang berbeda-beda dan kompleks. Tidak serta merta kita mengikuti cerita orang lain, tanpa mempertimbangkan dengan keadaan keluarga kita sendiri. Kalau memang semuanya baik, aman, dan terkendali, tidak ada salahnya untuk ngekos dengan bayi.
Setidaknya itulah beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk ngekos dengan bayi. Kamu bisa mencari referensi kos yang nyaman dan aman dari Dzawani. Kami akan memberikan pelayanan terbaik tanpa harus kamu mengkhawatirkan apa-apa. Informasi tentang Dzawani bisa kamu lihat secara langsung melalui media sosial maupun website kami!