Bagi keluarga muda yang baru saja melangsungkan pernikahan, tidak jarang mendapat masalah yang timbul dari perubahan kehidupan. Ya, kehidupan yang berubah, semula tidur sendiri sekarang sudah ada yang menemani. Dulu makan sendiri sekarang juga sudah ada yang menemani. Bagi pengantin baru, kebersamaan menjadi hal yang sangat penting.
Adanya masalah bisa berimbas pada keberlangsungan rumah tangga. Terlebih kalau masing-masing pihak masih mempunyai ego maupun sisi emosi yang labil. Emosi labil tersebut lebih sering dialami oleh pasangan nikah muda. Meski tidak semuanya, mayoritas memang begitu.
Menjaga emosi supaya tidak meledak tiba-tiba membutuhkan usaha yang luar biasa. Jangan menganggap usaha ini sebagai rintangan, melainkan sebagai tantangan, yang justru melahirkan semangat untuk menciptakan keluarga harmonis selamanya!
Masalah Keluarga Muda tentang Memahami Lingkungan Baru
Masalah pertama yang sering muncul pascamenikah adalah adaptasi terhadap lingkungan baru. Salah satu pihak atau bahkan dua-duanya, wajib beradaptasi atas bergantinya status dari belum kawin menjadi kawin.
Setiap hari dan setiap waktu bertemu dengan pasangan, mungkin kamu akan melihat kebiasaan yang membuat kamu jengkel. Nah, kamu mesti beradaptasi dengan itu semua. Beradaptasi dengan komunikasi yang baik. Serta beradaptasi terhadap lingkungan tetangga jika hidup di daerah baru.
Masalah Perbedaan Pendapat yang Seringkali Berakhir Pertengkaran
Masalah pasutri baru berikutnya berkaitan dengan pendapat, apalagi kalau kalian berdua punya sifat mendominasi. Api tidak bisa memadamkan api, maka salah satunya harus menjadi air. Turunkan ego, komunikasi baik-baik, kalau perlu peluk sambil mengatakan kata-kata romantis agar ia luluh.
Setelah kedua pihak tenang, barulah membicarakan ke topik permasalahan. Masing-masing mengutarakan pendapat serta alasan yang rasional. Dari sini pasangan suami istri bisa berdiskusi supaya menemukan jalan keluar terbaik.
Masalah Keuangan Menjadi Hal yang Harus Dibicarakan Baik-Baik
Keuangan, menjadi masalah yang lebih berdampak pada suami. Bagaimana tidak, nafkah lahir merupakan tanggung jawabnya. Sedangkan kalau tidak bisa memberi nafkah lahir, harga diri sang suami menjadi taruhannya. Masalah lainnya adalah gaji istri lebih tinggi daripada suami, untuk menyelesaikan hal tersebut haruslah melalui jalan komunikasi yang baik dari hati ke hati.
Sebenarnya, jika antara suami dan istri tidak ada masalah dengan keuangan. Kalian cukup mengabaikan omongan orang lain tentang keluarga kalian. Jika kalian tetap menuruti omongan yang berseliweran, maka tidak akan ada habisnya. Mendapat omongan yang kurang enak apalagi bagi pasutri baru memang hal wajar, jadi santai saja.
Masalah Pekerjaan yang Berkaitan dengan Kepercayaan Masing-Masing
Bagi keluarga baru, perpisahan yang sebentar seperti pergi bekerja, bisa saja terasa sangat lama. Kemudian muncul pikiran negatif tentang bagaimana pasangan kita di tempat kerja. Hal demikian berkaitan dengan pikiran kamu sendiri. Yang mana harus kamu kontrol dan kendalikan sendiri.
Kalau seseorang sudah memutuskan untuk menikah, seharusnya antara satu dengan lainnya punya ikatan kepercayaan yang kuat. Jadi, kamu sebaiknya tidak lagi mempermasalahkan maupun mempertanyakan apa yang dilakukan pasangan di tempat kerja.
Masalah Kenapa Belum Punya Anak
Masalah keluarga muda berikutnya yang menjadi topik pembicaraan paling hangat adalah keturunan. Apalagi kalau ada pasutri baru yang sudah program datang ke rumah kalian, pasti akan membandingkan dan menyarankan supaya bisa cepat punya keturunan.
Anak, merupakan rezeki yang tak terkira, serahkan hal ini kepada yang memberi rezeki. Demikian itulah beberapa masalah umum sekaligus solusinya bagi keluarga muda. Jangan sampai marah atau lepas kontrol meskipun mendapat masalah yang sangat berat, ya.
